Seminar Nasional Fisika

Seminar Nasional Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar.

Seminar Nasional Fisika

Seminar Nasional Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

Penarikan Mahasiswa PPL

Kegiatan Penarikan Mahasiswa PPL FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar di SMAN 1 Polut Kabupaten Takalar

KKN-PPM Universitas Muhammadiyah Makassar

Foto Bersama Peserta Kegiatan KKN-PPM Universitas Muhammadiyah Makassar di Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkep

Kegiatan Momentum Fisika Unismuh

Foto Wawancara dengan Stasiun Televisi TVRI Sulawesi Selatan Tentang Pelaksanaan Kegiatan Momentum Fisika Unismuh

Kamis, 03 September 2020

Workshop of Manage Library With Mendeley

 


untuk link pendaftarannya secara resmi dari mendeley.com:

Registration Event to Mendeley

Untuk link pendataan manual oleh Mendeley Advisor, dapat mengakses link berikut:

Registrasi Peserta Workshop


Harap registrasi di kedua link tersebut.





Selasa, 16 Juni 2020

Desain Virtual Mobile Observatory untuk Pembelajaran Kreatif

Seminar Sains dan Teknologi “Desain Virtual Mobile Observatory pada pembelajaran Kreatif”

Multiaplikasi memanfaatkan beberapa aplikasi di hp yang sudah tertanam sensor di dalamnya

Virtual mobile observatory adalah aktivitas pembelajaran dengan menggunakan aplikasi mobile smartphone sebagai alat ukur observatory. Seminar ini juga sekaligus memperkenalkan dan menguji beberapa aplikasi virtual observatory untuk pembelajaran ipa, matematika dan mata pelajaran lainnya. Pembelajaran berbasis virtual mobile observatory adalah pembelajaran yg berorientasi pembelajaran lapangan yang menuntut kretivitas guru dan peserta didik.

Untuk mendapatkan informasinya secara lengkap bisa nonton videonya di youtube:

Selasa, 21 April 2020

Menumbuhkan semangat Literasi Sains dalam pendidikan

Kegiatan bincang materi yang difasilitasi oleh komunitas Teman Baca Universitas Pendidikan Indonesia, kali ini membicarakan tentang literasi sains dalam pendidikan di Indonesia khususnya. Megapa literasi sains ini penting, salah satu yang memicu pentingnya literasi sains bagi siswa yakni rendahnya peringkat indonesia dalam hal mata pelajaran IPA dan matematika melalui Programme for International Student Assesment (PISA) dan Trend of International on Mathematics and Science Study (TIMMS) yang digunakan sebagai assesmen internasional untuk memotret kemampuan anak dalam bidang matematika dan IPA. sehingga dibutuhkan konsep atau strategi bagaimana menumbuhkan lliterasi sains bagi anak di sekolah. 
Literacy adalah melek, berfikir kritis, peka terhadap lingkungan sekitar. sciencia (latin) adalah ilmu pengetahuan. jadi Literasi Sains adalah kemampuan menggunakan pengetahuan sains, mengidentifikasikan pertanyaan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti dalam rangka memahami serta membuat keputusan berkenaan dengan alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui aktivitas manusia (PISA, 2000). 
Bagaimana karakteristik literasi sains, yaitu menggunakan konsep sains, teknologi, dan etika dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang bertangungjawab dalam kehidupan sehari-hari. Mempertangungjawabkan secara personal dan sosial terhadap pilihan yang diambil serta akibatnya. Mempertahankan keputusan dan tindakan menggunakan argumen yang rasional berdasarkan bukti. Melakukan sains dan teknologi untuk kesenangan dan menjelaskannya. dan Memperlihatkan keingintahuan dan apresiasi  terhadap alam semesta dan lingkungan buatan manusia.
adapun bentuk dimensi literasi sains yaitu pertama dimensi proses mencakup mengenal pertanyaan ilmiah, yaitu pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah. Mengidentifikasi bukti yang diperlukan dalam penyelidikan ilmiah. Menarik dan mengevaluasi kesimpulan. Mengkomunikasikan kesimpulan yang valid. dan Mendemonstrasikan pemahaman terhadap konsep-konsep sains. Kedua dimensi konten mencakup Struktur dan sifat materi. Perubahan atmosfer. Perubahan fisis dan perubahan kimia
Transformasi energi. Gaya dan gerak. Bentuk dan fungsi. Biologi manusia. Perubahan fisiologi. Biodiversitas. Pengendalian genetik. Ekosistem. Bumi dan tempatnya di alam semesta. Perubahan geologis. Ketiga dimensi konteks mencakup Kehidupan dan kesehatan. Bumi dan lingkungan dan Teknologi.